✓ TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati terjadi dengan tingkatan mulai dari organisme yang rendah hingga tingkat organisme yang tinggi. Tingkatan tersebut ialah sebagai berikut:

1. TINGKAT GEN

Buku berjudul Gen yang ditulis oleh Siddhartha Mukherjee ini menjelaskan, bahwa yang membentuk ciri, kehidupan, bahkan sifat semua makhluk hidup adalah sesuatu yang ada di dalam diri masing-masing makhluk tersebut yaitu gen yang merupakan instruksi pembentukan serta pengoperasian tubuh di molekul asam deoksiribonukleat atau DNA di seluruh sel makhluk hidup. Jika Grameds ingin membeli buku ini, klik tombol “beli sekarang” yang ada di atas.

Keanekaragaman tingkatan ini disebabkan variasi gen atau struktur gen dalam suatu spesies makhluk hidup. Gen sendiri merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang dapat dijumpai di dalam kromosom. Setiap susunan gen akan memberi penampakan, baik anatomi ataupun fisiologi, pada setiap organisme. Bila susunannya berbeda, maka penampakannya pun akan berbeda pada satu sifat atau bahkan secara keseluruhan.

Keanekaragaman ini cukup mudah dikenali dengan ciri-ciri yang memiliki variasi, nama ilmiah yang sama, serta perbedaan morfologi yang tidak terlalu mencolok. Biasanya, keanekaragaman hayati tingkat gen disebut sebagai varietas.

Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen pada tumbuhan:

  1. Padi (Oryza sativa) dengan varietas Padi rojolele, padi ciherang, padi ciliwung, dan lain-lain
  2. Mangga (Mangifera indica) dengan Varietas Mangga arumanis, mangga manalagi, mangga golek, dan lain-lain
  3. Durian (Durio zibethinus) dengan Varietas Durian petruk, durian bawor, durian monthong, dan lain-lain.

Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen pada hewan:

  1. Anjing (Canis familiaris) dengan ras anjing golden retrieve, anjing bulldog, anjing german shepherd, dan lain-lain
  2. Kucing (Felis catus) dengan ras kucing anggora, kucing persia, kucing sphinx, dan lain-lain
  3. Sapi (Bos taurus) dengan ras sapi bali, sapi madura, sapi fries holland, dan lain-lain.

Dalam keanekaragaman hayati tingkat gen, peningkatan dapat terjadi lewat persilangan alias hibridisasi antarorganisme atau spesies dengan sifat berbeda serta pembudidayaan hewan dan tumbuhan liar oleh manusia alias domestikasi.


2. TINGKAT SPESIES

Dalam buku yang berjudul Asal-Usul Spesies – On the Origin of Species yang ditulis oleh Michael Keller, dibahas mengenai asal usul dari spesies yang ada, serta apakah manusia memang keturunan dari hewan kera. Buku ini merupakan bentuk adaptasi grafis dari buku karya Chares Darwin yaitu On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life yang merupakan salah satu buku yang paling terkenal, kontroversial, dan paling penting sepanjang masa.

Keanekaragaman satu ini dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok berbagai spesies makhluk hidup dalam genus atau famili yang sama di suatu tempat. Biasanya, semakin jauh dari kehidupan manusia, keanekaragaman tingkat spesies pun semakin tinggi. Misalnya, di hutan.

Contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies pada tumbuhan:
  1. Tingkat genus: Genus Citrus misalnya pada Jeruk bali (Citrus maxima), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), dan jeruk manis (Citrus nobilis). Juga Genus Musa pada Pisang buah (Musa paradisiaca) dan pisang serat (Musa textilis).
  2. Tingkat family dibagi menjadi Famili Poaceae pada padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), dan alang-alang (Imperata cylindrical), dan Famili Zingiberaceae pada kunyit (Curcuma domestica) dan jahe (Zingiber officinalis).
Contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies pada hewan:
  1. Tingkat genus dibagi menjadi Genus Felis dan Genus Bos. Genus Felis, diantaranya kucing leopard (Felis bengalensis), kucing rumahan (Felis silvestris), dan kucing hutan (Felis chaus) dan Genus Bos pada sapi berpunuk (Bos indicus), sapi potong dan perah di Eropa (Bos Taurus), dan sapi asli Indonesia (Bos sondaicus).
  2. Tingkat family, dibagi menjadi Famili Bovidae pada sapi (Bos) dan kerbau (Bubalus) dan Famili Canidae: Serigala (Canis) dan rubah (Lycalopex).

3. TINGKAT EKOSISTEM
Keanekaragaman ini terjadi akibat perbedaan letak geografis yang menyebabkan perbedaan iklim dan berpengaruh pada perbedaan suhu, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran matahari. Dengan sekian banyak perbedaan tersebut, flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan bervariasi pula.

Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem:
  1. Ekosistem lumut yang terletak di wilayah sekitar puncak gunung atau di daerah dingin sekitar kutub dan didominasi oleh tumbuhan lumut. Hewan yang dapat dijumpai di dalamnya ialah hewan-hewan berbulu tebal seperti beruang kutub.
  2. Ekosistem hutan konifer yang didominasi oleh tumbuhan yang berdaun seperti jarum, misalnya pinus atau cemara yang di dalamnya, terdapat hewan juga salah satunya beruang.
  3. Ekosistem hutan hujan tropis yang ditumbuhi beragam pohon, liana, dan epifit. Hewan yang hidup di dalamnya misalnya kera.
  4. Ekosistem padang rumput yang terdapat di wilayah kering di ketinggian sekitar 4000 MDPL dan didominasi oleh rumput-rumputan. Pada ekosistem ini, hidup mamalia besar, karnivora, dan herbivora.
  5. Ekosistem gurun yang memiliki perbedaan suhu mencolok antara siang dan malam, angin kencang, iklim panas, dan hujan yang sangat sedikit serta didominasi oleh kelompok tumbuhan xerofit seperti kaktus. Hewan yang dapat dijumpai di dalamnya adalah reptil dan mamalia kecil.
  6. Ekosistem pantai yang didominasi oleh formasi pes-caprae dan barringtonia berbentuk perdu atau pohon. Di dalamnya, terdapat serangga, burung pantai, dan lain-lain.
Berdasarkan buku yang berjudul Diversitas Ekosistem Alami Indonesia: Ungkapan Singkat dengan Sajian Foto dan Gambar yang ditulis oleh Kuswata Kartawinata. Dijelaskan pula ciri vegetasi ataupun komunitas tumbuhan yang ada pada sebuah ekosistem merupakan salah satu ciri yang paling mudah digunakan untuk mengidentifikasi ekosistem di suatu wilayah.

Hal tersebut dikarenakan wujud vegetasi merupakan sebuah cerminan dari penampakan luar dari interaksi yang terjadi antara tumbuhan, hewan, serta lingkungannya. Jika Grameds berminat untuk membeli buku ini, klik “beli sekarang” yang ada di bawah ini.

MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI
Rekomendasi Buku Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman hayati sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Keanekaragaman dapat terjadi akibat proses evolusi dan adaptasi. Evolusi adalah perubahan yang terjadi dalam waktu lama yang akan membentuk makhluk hidup berbeda dengan asalnya sehingga menimbulkan spesies baru. Sedangkan adaptasi adalah proses penyesuaian diri terhadap lingkungan yang berbeda dan akan menghasilkan makhluk hidup yang berbeda pula.


0 Response to " ✓ TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI"

Post a Comment