✓ Pengertian Sawah, Ekosistem Sawah dan Contohnya

Pengertian sawah 

menurut Wikipedia - Sawah adalah tanah yang digarap dan diairi untuk tempat menanam padi.[1] Untuk keperluan ini, sawah harus mampu menyangga genangan air karena padi memerlukan penggenangan pada periode tertentu dalam pertumbuhannya. Untuk mengairi sawah digunakan sistem irigasi dari mata air, sungai atau air hujan. Sawah yang terakhir dikenal sebagai sawah tadah hujan, sementara yang lainnya adalah sawah irigasi. Padi yang ditanam di sawah dikenal sebagai padi lahan basah (lowland rice).


Pada lahan yang berkemiringan tinggi, sawah dicetak berteras atau lebih dikenal terasering atau sengkedan untuk menghindari erosi dan menahan air. Sawah berteras banyak terdapat di lereng-lereng bukit atau gunung di Jawa dan Bali.

Ekosistem Sawah dan Contohnya Salah satu jenis ekosistem buatan adalah sawah. Dikutip dari buku IPA Biologi oleh Saktiyono (2006:80), ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat manusia. Ekosistem tersebut, dibentuk dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat. 

Baca Juga : Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

Menurut KBBI, sawah merupakan tanah yang digarap dan diairi untuk tempat menanam padi. Seperti ekosistem lainnya, sawah juga terdiri dari dua unsur pembentuknya, yakni komponen biotik dan abiotik. 

1. Komponen Biotik Ekosistem Sawah 

Komponen biotik ekosistem sawah terdiri dari beberapa kelompok berdasarkan peranannya, yaitu produsen, konsumen dan pengurai. Komponen produsen bersifat menghasilkan makanan bagi makhluk hidup lain. Adapun contoh dari komponen produsen seperti padi dan rumput. Kemudian, komponen konsumen adalah kelompok makhluk hidup yang tidak dapat memproduksi dan mendapatkan makanan dengan bergantung kepada makhluk hidup lainnya maupun produsen. Beberapa contoh mahluk hidup yang berada dalam komponen konsumen seperti belalang, ular, dan burung. Sementara, komponen pengurai merupakan organisme yang dapat mengurai makhluk hidup lain yang sudah mati. Adapun contoh dari komponen pengurai seperti cacing, jamur, dan bakteri. 

2. Komponen Abiotik Ekosistem Sawah 

Komponen abiotik pada ekosistem sawah terdiri dari beberapa unsur seperti cahaya matahari sebagai energi utama yang dibutuhkan dalam keberlangsungan makhluk hidup. Kemudian, komponen tanah sebagai penyedia unsur hara dan penompang akar tumbuhan. Selain itu, juga terdapat komponen abiotik lainnya seperti udara, suhu, dan kelembaban.

Jika didasari oleh fungsinya, komponen ekosistem sawah terbagi menjadi tiga jenis:

  1. Komponen autotrof, organisme yang memasak makanan sendiri.
  2. Komponan heterotrof, hewan pemangsa baik yang termasuk hewan herbivor, karnivor, omnivor. Masing-masing komponen heterotrof ini menduduki posisi sebagai konsumen baik sebagai konsumen I, II, III, maupun IV.
  3. Komponen dekomposer, yakni organisme pengurai dari organisme lain yang telah mati.

Pengertian jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari beberapa rantai makanan di dalam sebuah ekosistem.  Sementara itu, pengertian rantai makanan adalah adalah hubungan yang khas antara sekelompok produsen dan konsumen. Organisme yang terkumpul dalam jaring-jaring makanan mempunyai beberapa jenis organisme yang dapat dipilih menjadi makanannya. Sedangkan pada rantai makanan, organisme yang menjadi konsumen hanya memiliki satu pilihan makanan saja.

Baca Juga : Rantai Makanan

Meskipun tersedia makanan, tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan organisme yang ada pada jaring-jaring makanan. Berikut ini contoh jaring-jaring makanan pada ekosistem sawah:

Jaring-jaring makanan pada ekosistem sawah yang terbentuk adalah:

  1. Padi -> ulat -> burung pemakan serangga -> tikus -> ular.
  2. Tanaman kedelai -> burung pemakan biji-bijian  -> ular.
  3. Padi -> serangga kecil -> tikus -> ular. 
  4. Padi -> belalang -> burung pemakan serangga -> ular.

Nah, itulah contoh jaring-jaring makanan ekosistem sawah yang terbentuk dari beberapa rantai makanan.