✓ Pembelahan Meiosis dan Tahapannya

Meiosis (dari bahasa Yunani yang berarti "berkurang") adalah salah satu jenis pembelahan sel yang terjadi pada organisme yang bereproduksi secara seksual untuk memproduksi sel gamet seperti sperma maupun sel telur. Ciri utama dari meiosis adalah prosesnya terjadi dalam dua tahapan pembelahan. Pada akhirnya, sel yang mengalami meiosis akan menghasilkan empat sel dengan setiap sel hanya memiliki satu salinan dari kromosom induknya (haploid).

Selain itu, sebelum pembelahan pertama, kromosom dari sel yang mengalami meiosis akan saling berbagi materi genetik dalam suatu proses yang disebut pindah silang sehingga akan menghasilkan kombinasi materi genetik pada setiap kromosom sel tersebut. Nantinya, ketika sel hasil meiosis yang haploid ini menyatu dengan sel haploid lainnya dalam suatu proses yang disebut fertilisasi, sel yang memiliki dua pasangan kromosom (diploid) akan terbentuk kembali sebagai zigot. Mekanisme meiosis ini memungkinkan organisme yang melakukan reproduksi secara seksual untuk tetap mempertahankan jumlah kromosomnya.

Pada manusia dan hewan, meiosis terjadi di dalam gonad dan menghasilkan sel gamet seperti spermatosit atau sel telur .Pada tumbuhan, meiosis terjadi pada antheridium dan ovarium dan menghasilkan meiospor yang nantinya akan terdiferensiasi menjadi sel gamet juga.

Tahapan pertama yang terjadi dalam proses meiosis adalah replikasi DNA. Replikasi DNA ini akan menghasilkan kromatid baru untuk setiap kromosom (sekarang istilah kromosom ini merujuk kepada kedua kromatid bersaudara). Selanjutnya, pembelahan meiosis pertama akan menghasilkan sel haploid namun masih memiliki kromatid bersaudaranya sehingga pembelahan sekali lagi dibutuhkan untuk melepaskan kromatid saudaranya.

Sel haploid ini merupakan produk akhir meiosis yang memiliki setengah kromosom dari induknya. Pembelahan pertama disebut meiosis I dan pembelahan kedua disebut meiosis II.

Sebelum meiosis dapat dimulai, sel akan mengalami terlebih dahulu interfase. DNA dari setiap kromosom akan direplikasi sehingga menghasilkan dua kromatid bersaudara yang identik dan terikat. Replikasi ini terjadi pada fase-S. Setelah replikasi DNA, sel akan memasuki fase G2. Selanjutnya, kromosom homolog (kromosom yang mengkodekan sifat yang sama, tetapi yang satu berasal dari paternal, sedangkan satu lagi berasal dari maternal) akan saling berpasangan membentuk tetrad dan saling berbagi materi genetik dalam suatu proses yang disebut rekombinasi genetik. Proses ini dibantu dengan jembatan fisik yang dibentuk antara dua kromosom homolog tersebut yang disebut dengan kiasmata (dari bahasa Yunani, chi (X)). Pada banyak organisme, ikatan ini akan mengarahkan setiap pasangan kromosom homolog untuk saling berpisah pada proses meiosis I, sehingga menghasilkan sel haploid yang memiliki setengah dari jumlah kromosom namun kromatid bersaudaranya masih menempel.

Tahapan pembelahan Miosis

Meiosis I

Meiosis I memisahkan kromosom homolog, yang sebelumnya menyatu sebagai tetrad (2n, 4k), sehingga menghasilkan dua sel haploid (n) dengan setiap sel memiliki pasangan kromatid (1n, 2k). Karena ploidi berkurang dari diploid ke haploid, meiosis I disebut juga pembelahan terreduksi. Meiosis II merupakan pembelahan seimbang yang analog dengan mitosis, yaitu kromatid bersaudara yang berpisah, sehingga menghasilkan empat sel haploid (1n, 1k).

1) Profase I

Profase I terdiri atas beberapa tahap berikut:

a) Leptonema (Leptoten)

Terlihat benang-benang halus di bagian inti sel dan mulai terbentuk kromosom.

b) Zigonema (Zigoten)

  1. Pembentukan kembaran kromosom (geminus).
  2. Kromosom homolog yang berpasangan disebut bivalen, sedangkan peristiwa berpasangannya antarkromosom homolog dinamakan sinapsis.

c) Pakinema (Pakiten)

Geminus (kembaran kromosom) terbentuk secara sempurna.

d) Diplonema (Diploten)

  1. Kromosom membelah membujur sehingga setiap kelompok sinapsis terbentuk empat kromatid dan letaknya saling menjauh. Namun, pada titik-titik tertentu masih ada hubungan disebut kiasma. Adanya kiasma ini memungkinkan terjadinya pindah silang (crossing over).
  2. Pasangan kromosom homolog memisahkan diri.

e) Diakinesis

  1. Kromosom makin tebal.
  2. Geminus menyebar di sepanjang inti.

2) Metafase I

Pada metafase I terjadi tahap-tahap berikut ini 

  1. Dinding inti dan nukleolus (anak inti) menghilang.
  2. Terbentuk benang-benang spindel.
  3. Kromosom homolog (geminus) bergerak ke bidang ekuator dengan sentromer mengarah ke kutub.

3) Anafase I

Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub berlawanan tanpa pemisahan sentromer

4) Telofase I

Pada telofase I terjadi tahap-tahap berikut ini 

  1. Retikulum endoplasma membentuk membran inti di sekitar kelompok kromosom yang telah sampai di kutub pembelahan.
  2. Membran inti dan anak inti (nukleolus) kembali terbentuk.
  3. Pembentukan membran plasma untuk memisahkan sel anakan.
  4. terbentuk 2 sel anakan yang haploid (n).

b. Meiosis II

Pada pembelahan tahap kedua ini (meiosis II) berlangsung seperti mitosis, tetapi sel-selnya bersifat haploid (n). Meiosis II juga berlangsung dalam empat tahap pembelahan, yaitu profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.

1) Profase II

Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.

  1. Pembelahan dua buah sentriol menjadi dua pasang sentriol baru.
  2. Setiap pasang sentriol bermigrasi ke arah kutub yang berlawanan.
  3. Mikrotubul membentuk spindel dan membran inti.
  4. Nukleus lenyap, kromosom berubah menjadi kromatid.

2) Metafase II

Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.

  1. Spindel menghubungkan sentromer dengan kutub pembelahan.
  2. Kromatid tertarik ke bidang ekuator.

3) Anafase II

Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.

  • Seluruh isi sel serta benang-benang spindel dari gelendong bertambah panjang. Bersamaan dengan itu sentromer membelah menjadi dua.
  • Kromatid yang berpasangan saling berpisah dan masing-masing kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan.

4) Telofase II

Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.

  1. Benang-benang kromatid yang telah sampai di kutub berubah menjadi benang-benang kromatin.
  2. Karioteka dan nukleus terbentuk kembali.
  3. Pada bidang pembelahan terbentuk sekat yang membagi sitoplasma menjadi dua bagian.
  4. Terbentuk 4 sel baru dengan jumlah kromosom 1/2

0 Response to "✓ Pembelahan Meiosis dan Tahapannya"

Post a Comment